pernah merasakan?
ketika hatimu jatuh ke seseorang, namun otakmu menolak untuk ikut terjatuh?
kamu bisa membuat esai yang sangat panjang tentang bagaimana dia tidak baik bagimu, tentang bagaimana dia bukanlah tipemu, tentang bagaimana kamu dan dia tidak akan bisa bersama, namun hatimu tetap saja terjatuh untuknya.

ketika kamu mengerti, bahwa hatimu akan patah, namun kamu tidak bisa tidak jatuh cinta?

karena pada dasarnya
kita tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta.

otak bisa saja berpikir logis. otak bisa saja memberimu beribu alasan mengapa kamu tidak seharusnya jatuh cinta. namun ketika hati berbicara?
mampukah logika itu masih diterima?

beginikah?
rasanya jatuh kepada orang yang salah?
aku mengerti, aku paham, bahwa kamu bukan lah yang baik.
namun mengapa?
hatiku menolak untuk mengerti, masih menggebu dalam menanti.

aku memilih untuk jatuh cinta dalam diam.
aku berharap.
bukan, bukan untuk mendapatkan balasan cintamu.
namun untuk melupakanmu.
aku berharap akan ada saatnya.
ketika otak dan hatiku sedang saling bertentangan, sungguh
aku ingin.
untuk sekali ini, otak ku yang jadi pemenangnya.

aku memilih untuk memendam cinta ini dalam-dalam.
biarlah sesekali hatiku tersiksa dan otakku berkuasa.
karena
kamu adalah kepada siapa aku tidak ingin jatuh cinta.

But hey, in love, everybody gets hurt, and everybody knows pain. But also in love, everybody heals.

Halo :))))))
Mau share tentang hal yang lagi hits banget nih di kalangan mahasiswa.
'Capek ah, ga ngerti lagi. Mau cepet nikah aja.'
Jujur, pasti kalian pernah berpikir seperti ini atau seenggaknya pernah denger temenmu yang bilang kayak gini. Wkwkwkwk
Masalahnya, mau nikah sama siapa? Jodoh aja belum ketemu. LOLs.
Ini sih, yang jadi buah pemikiranku setelah berbulan-bulan merenungi hidup, 'kok jadi gini ya' 'sebenernya kemarin gimana sih' 'seharusnya piye ya' 'lalu sekarang kudu gimana?'
kudapatkan wangsit (halah) yang jujur bisa bikin ikhlas seikhlas-ikhlasnya, rela serela-relanya.
konsep jodoh.
pasti udah banyak yang denger kata-kata 'Jodoh itu sudah diatur sama Allah.' tapi ga banyak yang benar-benar memahami artinya.
jodoh itu udah diatur lho, guys. Udah dipilihin. yang paling cucok.
jadi sebenernya ga perlu dipikir lagi. ga perlu susah nyari-nyari lagi.
udah ada, kok.
percaya gak?
udah tertulis, udah ditetapkan :')
yang perlu kita lakukan sebenarnya adalah mengatur sesuatu yang menjadi porsi kita untuk diatur.
jodoh? apakah itu porsimu untuk diatur? bukan.
yang bisa kamu atur adalah diri kamu sendiri.
jadilah versi terbaik dirimu untuk jodoh kamu nantinya.
jodoh itu pasti datang.
pasti.
jangan buang waktumu buat galau.
rak guno.
ga berguna.
gunakan waktu itu untuk memikirkan dirimu sendiri.
ini hidupmu kok. jangan malah buat mikir orang lain ya?
pikirlah dirimu sendiri, bagaimana kamu bisa menjadi lebih baik setiap harinya hingga suatu saat kamu dipertemukan dengan jodohmu dalam kondisi terbaik.

Jodoh itu pasti.
Never early and never late.
Fokus kepada dirimu sendiri!
He/she will come in no time. 

Allah telah menentukan jodoh bagi saya sebagaimana Allah menentukan jodoh bagi dia. Perpisahan di antara kami, adalah anugerah. Sepertinya saya sedang PMS. Emosinya meledak-ledak. Rasanya gatel ingin menulis. Sudah tersampaikan di note handphone, tapi tidak afdol kalo tidak di post blog.

Jika bisa dan memungkinkan saya ingin sekali pergi menemui kamu, menjelaskan semuanya kepada kamu seperti yang biasa saya katakan ke depan kaca. Lalu tergantung keadaan sih, saya ingin sekali menampar kamu supaya kamu tahu seberapa sakitnya saya ketika bersama kamu dan seberapa lebih sakitnya ketika kamu meninggalkan saya.

Yang saya inginkan sedari dulu hanyalah untuk melihat kamu bahagia, memperbaiki hidupmu yang katanya tidak indah. Selama ini saya mencari segala cara, tapi baru akhir-akhir ini saya sadari, bahwa yang seharusnya saya lakukan adalah pergi. Pergi, supaya kamu bahagia. Lalu bagaimana dengan kebahagiaan saya? Bahkan saya rela mengorbankan kamu, kebahagiaan saya, pergi. Semata-mata untuk melihat kamu bahagia.

Namun ternyata saya tidak siap melihat kamu bahagia bukan karena saya. Saya egois, saya sadar. Mengapa? Karena telah bertahun-tahun saya bertahan mendampingi kamu, selalu mencoba membuatmu tersenyum, sedangkan kamu bahkan tidak membutuhkan saya. Mengapa semua terasa sangat ironis? Lalu untuk apa saya berjuang bertahun-tahun jika yang seharusnya saya lakukan adalah pergi?

Begitulah. Sekarang kamu bahagia. Dan sebagian kecil dari diri saya pun bahagia ketika kamu bahagia. Tapi sebagian besarnya saya merasa gagal, kesal, sedih, kecewa, karena setelah semua usaha saya, kamu tidak bisa bahagia karena saya. Yah, mungkin itu the ultimate sacrifice yang harus saya lakukan demi kamu, melihatmu bahagia bukan karena saya.

Ya sudah, yang penting kamu bahagia, itu satu. Semoga kelak saya bertemu seseorang yang akan melakukan hal yang sama untuk saya, seperti yang saya lakukan untuk kamu :)

***

Begitu isi note saya, depressing, pathetic, miserable.
Iya, saya setuju.
Omong-omong, sebenarnya bagian tubuh kita mana yang sakit ketika kita menangis? karena rasa sakitnya benar-benar terasa menyengat begitu.
Hehe. What is love?
Sepertinya membicarakan cinta itu tidak akan ada habisnya.

Cinta itu membahagiakan, tapi juga berbahaya
Cinta itu dapat membuatmu tersenyum, tapi juga menangis tersedu-sedu
Cinta itu menyembuhkan, tapi juga menyakiti
Cinta itu kejam, tapi juga indah
Cinta itu dapat membuatmu stress, tapi juga dapat menghilangkannya
Cinta itu memberimu harapan, tapi juga memupuskannya
Cinta itu rumit, tapi juga simpel di saat yang bersamaan
Cinta itu keras, tapi juga lembut
Cinta itu memiliki banyak sisi yang hanya dapat diketahui dengan merasakannya sendiri.

I thought I knew love.
I did know. But not all of it.
Love is evil. It makes you happy, but not for a long time; it will also make you sad.
But love is beautiful. It makes you sad, not for a long time; it will also makes you happy.
See?
Complicated.
I don't think there will ever be scientist that can explain what is love.

Love is a majestic emotion, and much stronger than people ever think of.
I thought I knew love.
But it punches me in the face, it betrays me, and everything I believed.
I thought I could fight for love. Turned out, I couldn't.

They say the worst kind of love is unrequited love.
Well as someone who already felt that kind of love, I assure you, there's something worse.
It's when you love someone, and he loves you, but you both know; you don't meant to be together.
You did everything right, and he did too.
But what can you say when love isn't made for both of you?

It's sad how everything you did for love is destroyed, by the love instead? Ironic, yes?
But when you love someone too much, you will do everything, I repeat ((everything)) to see them happy. And that includes letting them go. To find a better love.


Love is evil, and beautiful at the same times.
None really knows love.
I thought I knew love. Turned out I didn't.
But now I know it better.

Cinta itu indah tapi juga kejam
Cinta itu menyakitkan tapi juga menyembuhkan
Cinta itu kadang memiliki, tapi juga kadang melepaskan.
:)

Terimakasih, untuk 5 tahun yang berharga..
Aku belajar banyak :D
Lebih baik kita akur sebagai teman, daripada berseteru sebagai pasangan.
xoxo


Older Post